Guru Spiritual

Bagaimanakah peran seorang guru dalam laku atau pembelajaran spiritual Anda?

Apakah sosok guru itu adalah wajib?

Siapa guru yang tepat untukku?
Jiwa yang sudah siap akan memancarkan cahaya terang bagai sinar mercusuar di tengah samudra, sinar itu akan mengantarkan GURUMU untuk MENEMUKANMU.

Apaka Seorang Guru kemudian akan mengajari Anda Banyak Ilmu?
Apakah seorang Guru akan mengajari Anda sepanjang waktu?
Jawabannya adalah bisa iya bisa tidak.

Kadang seorang guru datang seperti bayangan, datang seperti kilat yang menyambar sesaat, datang seperti suara kendang, dia akan datang pada banyak wujud dan banyak keadaan.
Namun ciri semua guru adalah sama.

Semua GURU yang akan mengantarkanu kepada cahaya, PASTI AKAN MEMBAKARMU TERLEBIH DAHULU.

Egomu, jiwamu, akan diluluhlantakkan berkeping-keping tak tersisa.
Guru yang meninabobokanmu bukanlah seorang GURU.
Guru yang membuatmu NYAMAN, bukanlah seorang GURU.
Seorang Guru bisa jadi sangat kejam kepada Anda.
Namun CINTA Dia, melebihi CINTA APAPUN kepada Anda.

Kapitayan memanggil gurunya dengan panggilan KIAI.
Kiai dalam budaya Islam tradisional ini mengambil nama dari KIAI sebagai guru dari serapan budaya Kapitayan.

Para wali Jawa, menyerap banyak bahasa untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa agar bisa diterima masyarakat Jawa yang berbudaya Kapitayan.
Diantaranya adalah langgar, yang di Kapitayan disebut Sanggar (tempat sembahyang) termasuk di dalamnya adalah KIAI.

Arti kata Kiai sendiri dalam budaya Kapitayan adalah MACAN yang merupakan sebuah gambaran tentang kesangaran dan kekejaman sang guru dalam MEMAKAN HABIS EGO muridnya seperti ketika sang Macan memburu dan memakan mangsanya.

Dalam pengetahuan KERIS PUSAKA, yang adalah kitab sucinya Kapitayan, seorang Kiai itu diibaratkan sebagai SARDULA MANGSA yang artinya MACAN yang sedang makan dengan buas.

Seorang Kiai akan memakan seluruh karma muridnya dengan sadis dan kadang cara memakannya akan sangat mengerikan.

Seorang Kiai akan menerima semua kemarahan dan kebencian yang mengotori perjalanan muridnya.
Seorang Kiai adalah seorang yang akan mengantarkan sang murid untuk dapat menemui Guru Sejatinya.
Dan sang kiai tak akan berhenti makan, sebelum diri anda dimurnikan.

Mengapa harus ada guru?
Apakah jalan sendiri tidak bisa?
Seorang Guru akan menjadi alasan dari pemurnian jiwa seorang murid.
Guru adalah KATALISATOR (pemicu reaksi) agar sang murid mengalami BIG BANG atau loncatan spiritual karena di PANGKUL oleh GURUNYA.

Kehadiran guru adalah hukum alam aksi reaksi yang tidak dapat dihindari dari sebuah perjalanan spiritual.
Karena tanpa seorang guru, ego anda tidak akan pernah bisa diruntuhkan.

Bagaimana jika saya kok merasa guru saya ini salah?
Ingaat…
Guru adalah katalisator.
Bukan akan mengajarkan anda kebenaran seperti yang diyakini oleh masyarakat, budaya maupun agama secara umum.

Seorang guru tidak bisa dilabeli oleh sebuah aliran dan nama apapun, karena dia hadir secara privat untuk anda.

Kisah paling fenomenal dari perjalanan seorang murid tertuang dalam dongeng kisah DEWARUTJI SUTJI.

Dalam kisan DEWARUCI SUCI digambarkan seorang BRATASENA yang berguru pada seorang resi yang bernama RESI DURNO. Resi Durno ini digambarkan memiliki sifat yang jahat dan licik.

Resi Durna seakan-akan berniat membutuh Bratasena dengan menyuruhnya masuk ke dalam samudra.
Tapi tanpa pernah masuk ke samudra mengikuti perintah Resi Durna, maka Bratasena tidak akan pernah bertemu DEWARUCI.

Itu mengapa di awal tadi saya katakan bahwa Guru bisa mengambil banyak peran dan banyak wujud dalam mengantarkan muridnya.

Ingat… Resi Durna adalah seorang Resi yang memilih lahir kembali ke dunia demi memicu (menjadi katalisator) para Pandawa untuk menyongsong semua penderitaan demi bisa menggenggam PENCERAHANNYA dengan membawa peran JAHAY yang antagonis dan bersedia DIBENCI JUTAAN PERMIRSA SEPERTI ANDA yang pernah menonton wayang.

Sang Resi Durna bersedia dihujat dunia karena menganiaya Pandawa.
Demikian rapinya operasi intelijen seorang Guru, hingga tak pernah tercium keagungan cintanya oleh siapapun.

Bahkan SRI KRISNA tak sanggup membuka siapa sebenarnya sang Resi Durna semasa hidupnya kecuali setelah kepala Sang Resi Durna menggelinding ke tanah karena dipenggal oleh Drestajumena anak sahabatnya sendiri yang dia cintai, DRUPADA.

Guru yang terbaik adalah yang masih HIDUP.
Karena mereka yang hidup bisa langsung membenarkan dan mencaci maki Anda jika Anda berbuat kesalahan.

Mereka yang mengatakan berguru kepada ajaran gurunya yang sudah mati, apalagi yang mengaku punya GURU GAIB, adalah mereka yang masih bertahta di zona nyaman.
Mereka tak akan pernah menemukan jalan, karena mereka hanya mengikuti egonya yang semakin menebal, tak ada yang meluruskan mereka, karena mereka menerjemahkan pengetahuan sesuai emosinya yang masih sangat mentah.

Setiap jiwa memiliki GURUNYA SENDIRI-SENDIRI…
Tempalah dirimu….
Jika Kamu sudah siap, maka Sang Guru AKAN MENDATANGIMU…