Arti Mimpi dalam Kapitayan

The Secret of Kapitayan – Mimpi memegang bulan, mimpi bertemu ular, apakah semua mimpi itu ada artinya?

Melansir dari Wikipedia, mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi.

Sahabat Nusantara, dalam pengetahuan Kapitayan, mimpi itu ada ilmu dan pengetahuannya yang boleh diketahui oleh siapapun.

Ilmu mimpi dalam Kapitayan dikenal berdasarkan WAKTU terjadinya mimpi itu sendiri.

Dan WAKTU terjadinya mimpi ini terkait erat dengan cara kerja gelombang otak kita…

Waktu mimpi ini dalam pengetahuan Kapitayan terbagi dalam tiga, yaitu:

  1. TITIYONI
    Titiyoni ini biasa dikenal oleh masyarakat modern saat kondisi otak dalam gelombang Alfa
  2. GONDOYONI
    Gondoyoni ini biasa dikenal oleh masyarakat milenial saat kondisi otak dalam keadaan gelombang theta
  3. PUSPA TAJEM
    Puspa Tajem ini terjadi saat otak dalam keadaan gelombang delta.

Mari kita kupas satu-satu, apa yang dimaksud lebih jauh tentang titiyoni, gondoyoni dan puspa tajem ini.

Mimpi Adalah Upaya Komunikasi Alam Bawah Sadar

Masih ingat dengan pengetahuan bahwa 85% hidup manusia dipengaruhi oleh BAWAH SADARNYA?

Naah…

Mimpi adalah UPAYA BAWAH SADAR untuk selalu TERHUBUNG dan MENGINGATKAN otak sadar akan apa yang sedang dan akan terjadi.

Bawah sadar sendiri tidak mengenal BAHASA VERBAL, kecuali hanya mengenal BAHASA SIMBOL.

Itulah mengapa, kitab suci Kapitayan disebut sebagai KITAB TANPA TULIS, TANPA AKSARA yang berwujud sebgai KERIS-KERIS DAN PATUNG-PATUNG, Candi-candi Kuno Nusantara yang pengetahuannya dahsyat luar biasa.
Keris sendiri adalah wujud komunikasi bawah sadar.

MEDITASI, CARA KOMUNIKASI DENGAN BAWAH SADAR

Bawah sadar kita sebenarnya SELALU INGIN BERKOMUNIKASI dengan kita, tetapi pikiran kita terlalu ramai, hingga kita mengabaikan SUARA KECIL yang sangat mencintai kita dan selalu mengingatkan kita.

Itulah makanya, nenek moyang kita kemudian mengajarkan pengetahuan yang bernama MEDITASI dalam berbagai tingkatan dan tekniknya.

MEDITASI adalah teknik mengakses KOMUNIKASI dengan SANG BAWAH SADAR kang mandegani hidup kita, nasib kita dan usia kita.

Jika meditasi tidak sempat kita lakukan, maka Sang Bawah Sadar akan terus berusaha dan berjuang untuk dapat menghubungi kita, salah satunya adalah melalui mimpi.

3 WAKTU MIMPI

Tetapi menilik dari tiga waktunya, mimpi yang mana yang digunakan oleh bawah sadar, sehingga mempunyai arti mimpi untuk kita?
Apakah Titiyoni, Gondoyoni ataukah Puspa Tajem? Bisa disimak penjelasannya di bawah ini:

TITIYONI

Titiyoni adalah mimpi yang terjadi antara jam 21.00 – 24.00 WIB saat gelombang otak kita di frekuensi Alfa.

Frekuensi Alfa ini dalam bahasa Jawa disebut sebgai LUYUP LUYUPING ALUYUP.

Luyup Luyuping Aluyup atau kondisi otak dalam gelombang alfa ini adalah keadaan setengah sadar. Kondisi ini biasanya sering dialami oleh meditator yang baru saja belajar meditasi.

Di kondisi ini, bayangan yang muncul mengakses bawah sadar yang sudah terjadi dan yang diinginkan terjadi.

Naah… disinilah kita biasanya akan mengalami ketok-ketoken atau berhalusinasi.
Kelihatan keris, kelihatan qorin, kelihatan demit dan lain sebagainya.

Jadi… jika anda sering melihat yang aneh-aneh saat meditasi, maka sebenarnya anda sedang masuk dalam alam ngimpi sing durung taneg (alam mimpi yang belum matang).

GONDOYONI

Mimpi ini terjadi di antara jam 24.00-03.00 saat gelombang otak kita di kondisi Theta.

Dalam kondisi ini akan terhubung dengan emosi-emosi daya ingat dan navigasi ruang.

Saat kondisi ini, mimpi yang muncul sering susah diingat dan sering muncul sebagai NGLINDUR, dimana tubuh kita akan BERGERAK MENGIKUTI EMOSI.

Di fase waktu GONDOYONI ini, mimpi tidak ada artinya.

PUSPA TAJEM

Puspa Tajem ini biasanya terjadi direntang jam 03.00 hingga menjelang subuh (1/3 malam terakhir).

Dalam kondisi ini, gelombang otak kita berada di frekuensi DELTA / deep sleep.
Dalam kondisi ini, kesadaran turun di titik terendah.
Bawah sadar muncul dan dominan di titik tertinggi.

Saat kondisi PUSPA TAJEM ini, bawah sadar kita sedang membangun NASIB KITA DI DEPAN (keren po ora…?)
Makanya saudara muslim menganjurkan sembahyang di jam Puspa Tajem ini karena waktu ini merupakan waktu yang MUSTAJABAH.
Waktu dimana malaikat podo cangkruk nang lingirane wengi.

Saat pikiran masuk gelombang Delta Puspa Tajem ini, apapun yang kita katakan akan terjadi (maka berdoalah yang baik dan benar).

Hindarkan berdoa dengan kata-kata negatif dalam frekuensi berikut ini seperti berdoa dengan mengatakan TIDAK, JANGAN, JAUHKAN, HINDARKAN, dan sebagainya, karena bawah sadar tidak mengenal kata negatif.

Contoh doa yang keliru diwaktu Puspa Tajem ini adalah jauhkanlah kami dari kemiskinan, maka bawah sadar akan membaca minta miskin.
Jangan engkau celakai kami, maka bawah sadar akan membaca celakai kami.

Lalu bagaimana doa yang benar di saat Puspa Tajem atau di waktu-waktu lainnya?
Berdoalah dengan benar dan TANPA BASA-BASI.
NYUWUN SUGIIH GUSTI… NYUUWUN BOJO GANTENG, NYUWUN BOJO AYU…

Jika pengetahuan ini berharga…
ANDA BOLEH SHARE kepada banyak orang, agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya…

Salam blangkon