
The Secret of Kapitayan – Kebanyakan orang memiliki pendapat yang agak rumit mengenai Ketuhanan yang mereka yakini dalam kehidupan mereka.
Bahkan tak jarang para spiritualis dan para pencari Tuhan saat ini masih menyimpan pertanyaan mengenai terbentuknya Ketuhanan yang mereka ibaratkan sebagai Sang Maha Cahaya.
Apakah terbentuknya Sang Maha Cahaya melalui proses?
Apakah Sang Maha Cahaya itu tunggal?
Apakah semesta ini dulunya suwung?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang terkadang kerap timbul di hati namun ragu dalam menemukan jawabannya.
Nah, melalui tulisan ini, kamipun ingin mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Apakah Terbentuknya Sang Maha Cahaya melalui proses?
Tuhan atau siapapun Dia disebut nama-Nya, itu ada karena Anda dan saya ADA.
Kalau saya TIDAK ADA, maka TUHAN juga TIDAK ADA BAGI SAYA.
Tetapi jika saya ADA, maka TUHAN juga akan ADA BAGI SAYA.
Ini yang dalam ilmu filsafat disebut sebagai pengetahuan KETUHANAN YANG BERSIFAT PRIBADI.
Dengan pengetahuan inilah, kita akan bisa lebih mudah mengkaji Tuhan yang DEKAT, bukan TUHAN yang tempatnya jauh di atas langit.
Kapitayan, menggali esensi Ketuhanan yang bersifat pribadi ini dengan lebih mudah, karena Tuhan dalam kapitayan memiliki sifat TAN KENA KINAYA NGAPA, TAN KENA KASENGGOL PATI.
Tuhan itu suwung
Ana ning ora ana, isi namun kosong.
Apa maksudnya?
Sesuatu yang Anda dan saya selalu ada dan tidak kelihatan.
Kosong tapi Isi adalah RASA
Dan RASA TERBESAR dalam diri manusia adalah cinta. Cinta ini adalah Tuhan, lawan dari cinta adalah benci atau hantu-nya.
Jadi SUWUNG = CINTA adalah Tuhan yang bersifat pribadi dan paling dekat bagi setiap jiwa.
Tuhan pribadi inilah yang secara langsung mempengaruhi hidup setiap manusia dan makhluk hidup.
Dengan pemahaman seperti ini, Ketuhananpun tidak perlu diperdebatkan, tidak perlu dipertentangkan benar maupun salahnya karena Tuhan yang ini hadir untuk setiap masing-masing jiwa.
Tuhanku bukan Tuhanmu
Karena rasaku bukan rasamu.
Nah, dari sinilah kemudian muncul istilah “Sapa kang ora kenal awake ora bisa kenal Pangerane” — Siapa yang tidak kenal dirinya, tidak bisa kenal dengan Tuhannya –.
Jika pengetahuan ini berharga…
ANDA BOLEH SHARE kepada banyak orang, agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya…
Salam blangkon
Baca juga Berkunjung ke Rumah Tuhan, Tanpa Harus PAKAI MAHAL, PAKAI JAUH DAN PAKAI LAMA